Cantik,
menarik, glamor, sering nongkrong di tempat kece dan saat aku tanyakan apa dia
punya Facebook, Twitter, Instagram, atau Path dia jawab sama sekali ngga pake.
Alasannya nggak suka, gila banget jawabannya. Yang paling gila lagi, aku telan
mentah-mentah jawabannya.
Saat
itu aku berpikiran ini cewek anti mainstream banget, rasa karakter cewe di
komik Jepang. Disaat hampir semua orang menggunakan sosial media dan hidup
tanpa notifikasi terasa sangat boring, dia yang cuman pake LINE doang terasa
spesial bagiku.
Kamu pasti beranggapan aku cowo bego yang ngga bisa
stalker, itu sama sekali salah, aku jago! Aku nggak mau stalking dia, aku mau
kenal dia dengan obrolan. Aku mau dia memberi tau apa lagu favoritnya. Aku mau
mendengar secara personal apa kegiatannya. Aku mau jawaban langsung dia lagi
hang out dimana. Itu semua berhasil.
Tanpa stalking aku jadi lebih kreatif ngobrol sama dia. Rasanya seperti kembali ke zaman dulu, saat dua orang yang berjauhan bersurat-suratan.
Tanpa stalking aku jadi lebih kreatif ngobrol sama dia. Rasanya seperti kembali ke zaman dulu, saat dua orang yang berjauhan bersurat-suratan.
Tapi
aku lupa menyadari, tanpa-stalking juga merupakan pedang bermata dua. (jnny)
No comments:
Post a Comment