Aku percaya
perempuan adalah makhluk paling cerewet di muka bumi. Maksudku, jika kamu
frustasi karena gebetanmu cuek dan jarang mau ngobrol mungkin karena situasi
yang kamu bangun nggak mendukung.
Nah, kalau
situasi yang kamu bangun ke dia itu asyik dan seru dia pasti mulai membuka
dirinya. Singkatnya kalau dia sedingin es, kamu harus sekeren kembang api.
Nggak bisa ditebak dan nggak selalu muncul tapi kehadirannya selalu ditunggu.
Wajib lebih keren dari kembang api tahun barulah pokoknya.
Ada tapi nya
nih, jadi cowok menarik nggak semudah kayak bikin mie instan. Butuh waktu, butuh
praktik. Kalau kamu pernah menerima penolakan, yaa nggak harus down berlebihan,
dengerin lagu galau sepanjang hari, dan malah nyebarin kegalauan di social
media. Mari anggap penolakan itu sebagai social experiment. Segala sesuatu nggak
harus diukur dari sisi Berhasil-Gagal, karena masih ada
sisi Coba
Lagi.
Ngobrol
dengan VANESHA itu awalnya datar, jawabannya singkat dan nggak membangun
feedback. Saat itu aku sabar aja, toh cuman teman ngobrol. Aku menyimpulkan nih
anak emang cuek. Kalau kata internet, cewek cuek itu sayang banget sama
pacarnya, namun mereka cuman nggak tau cara ngungkapinnya aja. Itu bener ga ya?
Jadi ya goal
aku saat itu bikin dia bisa ngobrol seru sama aku. Aneh yaa.
Hari demi
hari, obrolan kita mulai seru. Masih ada sesi garingnya karena kadang secara
frontal aku nyuruh dia buat cerita. Saran aku: Jangan suruh cewek bercerita!
Tapi bangun situasi yang nyaman buat cewek bercerita. Caranya gimana? Kita
sebagai cowok harus cerita lebih dulu.
‘Suatu hari
hiduplah sepasang kekasih. Mereka punya kemampuan bisa ngendalikan mimpi.’
Mulai aku bercerita
‘Teruss’
balasnya. Mirip banget dengan gayaku saat mendengarkan orang bercerita
‘Ya hidupah
mereka di dunia mimpi, jadi dewa dan dewi, mengatur sesuka hati.’
‘Teruss
gmn?’
‘Awalnya
mereka hidup bahagia, sempurna, abadi, ga ada yang mengatur, sesuka hati
menciptakan apapun. Tapi...’
‘Iyaa’
‘Tapi si
cowok mulai merasa bosan, dia pengen balik ke dunia nyata. Beda dengan
kekasihnya yang sangat betah di dunia mimpi.
‘Ihh, kamu
critaa jgn putus putus gtu dong’
‘Oke aku
lanjutin. Hahaha. Karena bosan dia bikin rencana buat ceweknya, dia bilang
gini, ‘sayang, ayo kita ke dunia yang sebenarnya, tua bersama karena akan lebih
membahagiakan.’ Awalnya sulit karena si cewe udah menganggap dunia mimpi
sebagai realitasnya. Namun bisa juga si cewek
dibujuk.’
‘Teruss
merekaaa’
‘Mereka
bunuh diri bersama, tidur diperlintasan kereta, saling menatap dan berpegangan
tangan.’
‘Woww, so
sweeeett’
‘Iya emang
manis. Bunuh diri cara agar mereka kembali terbangun. Ya akhirnya mereka bangun
dan kembali menjalani hidup di dunia nyata.’
‘Tamat?’
‘Ya nggak
dong, selama di dunia nyata itu, si cewe mulai berulah, dia bilang kalau hidup
yang dijalaninya sekarang itu cuman dunia mimpi. Dia mau balik ke dunia nyata
dengan cara bunuh diri. Persis seperti dibilang si cowok saat mereka di dunia
mimpi. Si cowo berusaha menjelaskan, tapi..’
‘Tapi
apaaaa’
‘Si cewe
bunuh diri, meninggalkan si cowok. Bayangin coba sakitnya itu?’
‘Yaaa sedihh
banget’
**
Suatu pagi
sehabis aku bersepeda.
‘Disini
langitnya indah banget! Biru lemput. Awannya berwarna orange karn sinar
matahari.’
‘Ohhyaaa’
‘Remind me
to someone.’
‘Siapaaa?
Aku yaaaa hahahah’
‘Nggak,
remind me to myself’
‘Hahahah’
Skip mandi.
‘Kamu itu
ibarat marshmellow dengan bungkus titanium.’
‘Hahahah kok
gitu?’
‘Sifat cuek
kamu itu seperti bungkus titanium super keras yang melindungi hati kamu yang
selembut marshmellow’
Dia balas
dengan sticker Moon yang matanya berbinar melihat dengan takjub.
Sejak itu mulailah
aku memanggilnya Titanium. \jnny/
No comments:
Post a Comment