21.9.14

PICK THE DIFFERENT NICKNAME FOR HER

Aku percaya perempuan adalah makhluk paling cerewet di muka bumi. Maksudku, jika kamu frustasi karena gebetanmu cuek dan jarang mau ngobrol mungkin karena situasi yang kamu bangun nggak mendukung.

Nah, kalau situasi yang kamu bangun ke dia itu asyik dan seru dia pasti mulai membuka dirinya. Singkatnya kalau dia sedingin es, kamu harus sekeren kembang api. Nggak bisa ditebak dan nggak selalu muncul tapi kehadirannya selalu ditunggu. Wajib lebih keren dari kembang api tahun barulah pokoknya.

Ada tapi nya nih, jadi cowok menarik nggak semudah kayak bikin mie instan. Butuh waktu, butuh praktik. Kalau kamu pernah menerima penolakan, yaa nggak harus down berlebihan, dengerin lagu galau sepanjang hari, dan malah nyebarin kegalauan di social media. Mari anggap penolakan itu sebagai social experiment. Segala sesuatu nggak harus diukur dari sisi Berhasil-Gagal, karena masih ada sisi Coba Lagi.

Ngobrol dengan VANESHA itu awalnya datar, jawabannya singkat dan nggak membangun feedback. Saat itu aku sabar aja, toh cuman teman ngobrol. Aku menyimpulkan nih anak emang cuek. Kalau kata internet, cewek cuek itu sayang banget sama pacarnya, namun mereka cuman nggak tau cara ngungkapinnya aja. Itu bener ga ya?

Jadi ya goal aku saat itu bikin dia bisa ngobrol seru sama aku. Aneh yaa.

Hari demi hari, obrolan kita mulai seru. Masih ada sesi garingnya karena kadang secara frontal aku nyuruh dia buat cerita. Saran aku: Jangan suruh cewek bercerita! Tapi bangun situasi yang nyaman buat cewek bercerita. Caranya gimana? Kita sebagai cowok harus cerita lebih dulu.

‘Suatu hari hiduplah sepasang kekasih. Mereka punya kemampuan bisa ngendalikan mimpi.’ Mulai aku bercerita
‘Teruss’ balasnya. Mirip banget dengan gayaku saat mendengarkan orang bercerita
‘Ya hidupah mereka di dunia mimpi, jadi dewa dan dewi, mengatur sesuka hati.’
‘Teruss gmn?’
‘Awalnya mereka hidup bahagia, sempurna, abadi, ga ada yang mengatur, sesuka hati menciptakan apapun. Tapi...’
‘Iyaa’
‘Tapi si cowok mulai merasa bosan, dia pengen balik ke dunia nyata. Beda dengan kekasihnya yang sangat betah di dunia mimpi.
‘Ihh, kamu critaa jgn putus putus gtu dong’
‘Oke aku lanjutin. Hahaha. Karena bosan dia bikin rencana buat ceweknya, dia bilang gini, ‘sayang, ayo kita ke dunia yang sebenarnya, tua bersama karena akan lebih membahagiakan.’ Awalnya sulit karena si cewe udah menganggap dunia mimpi sebagai realitasnya. Namun bisa juga si  cewek dibujuk.’
‘Teruss merekaaa’
‘Mereka bunuh diri bersama, tidur diperlintasan kereta, saling menatap dan berpegangan tangan.’
‘Woww, so sweeeett’
‘Iya emang manis. Bunuh diri cara agar mereka kembali terbangun. Ya akhirnya mereka bangun dan kembali menjalani hidup di dunia nyata.’
‘Tamat?’
‘Ya nggak dong, selama di dunia nyata itu, si cewe mulai berulah, dia bilang kalau hidup yang dijalaninya sekarang itu cuman dunia mimpi. Dia mau balik ke dunia nyata dengan cara bunuh diri. Persis seperti dibilang si cowok saat mereka di dunia mimpi. Si cowo berusaha menjelaskan, tapi..’
‘Tapi apaaaa’
‘Si cewe bunuh diri, meninggalkan si cowok. Bayangin coba sakitnya itu?’
‘Yaaa sedihh banget’

**

Suatu pagi sehabis aku bersepeda.
‘Disini langitnya indah banget! Biru lemput. Awannya berwarna orange karn sinar matahari.’
‘Ohhyaaa’
‘Remind me to someone.’
‘Siapaaa? Aku yaaaa hahahah’
‘Nggak, remind me to myself’
‘Hahahah’

Skip mandi.

‘Kamu itu ibarat marshmellow dengan bungkus titanium.’
‘Hahahah kok gitu?’
‘Sifat cuek kamu itu seperti bungkus titanium super keras yang melindungi hati kamu yang selembut marshmellow’

Dia balas dengan sticker Moon yang matanya berbinar melihat dengan takjub.


Sejak itu mulailah aku memanggilnya Titanium. \jnny/

No comments:

Post a Comment