Tanpa EDM,
‘aku-dia’ nggak akan menjadi ‘kami.’ Aku pendengar baru, mulainya itu sejak
David Guetta datang ke Jakarta. Definisi DJ top menurutku adalah tidak ada
embel-embel DJ di depan namanya. Aku beli tuh album Nothing but the Beat 2.0.
Setelah David, aku mulai dengar Calvin Harris, Daft Punk yang baru balik dari
hiatus, ZEDD, Icona Pop, dan Alesso. Ohyaa, jangan lupakan Midnight Quickie,
our local hero! Terakhir memposting ini, aku dengar mereka udah punya album.
Selamat ya Midnight Quickie!
Abis dengar
We’ll Be Coming Back. Aku tanya ke dia.
‘Kamu suka
EDM ya?’
‘Sukaaaa’
aku bayangin dia teriak kenceng
Setelah itu
aku bombardier dia dengan banyak pertanyaan. Ini anak gaul banget. Konser David
Guetta dia datang, Swedish House Mafia juga. Djakarta Warehouse Project
apalagi. DWP13 yang diguyur hujan aja dia ikutan. Banyak konser EDM dia ikutin.
Kalau soal EDM dia emang jago banget.
‘Kalau kamu
cerita konser aku jadi iri nih’
‘Hahah, main
dong ke jkt, ntar nonton konser bareng kitaa’
‘Hahah, ya
tunggu aja cuy’
Ini anak
awalnya belagu, tapi kalau udah temenan jadi manis. Pake ngajak konser segala.
Aku jadi tau
A State of Trance 650 (ASOT650) dari dia. Begitu juga dengan Armin van Buuren.
Jadi kalau dengar lagunya Armin van Buuren - This Is What It Feels
Like teringatlah dengan itu bocah. That’s our soundtrack. Hahaha.
Sekedar terbayang, bukan jadi galau kok. Lagu yang hebat mampu menciptakan
kenangan.
Suatu malam,
kita chattingan, dia udah nggak sedingin es lagi. Aku pamit tidur ke dia, dia jawab belum
ngantuk, aku heran karena biasanya dia ‘tidur’ duluan dan anggurin chat. Eh, esoknya
aku tau dia saat itu lagi di Dragonfly ngeliat perform Disclosure. Oh, anak
clubbing toh.
For Your Information,
aku suka EDM tapi nggak pernah srek sama tempat clubbing di kotaku, aku nggak
tau guest DJ-nya. Sepanjang yang aku liat, club disini sering banget ngundang
Female Disc Jockey yang paling-paling bertujuan menarik minat libido cowok.
FYI again,
aku pemilih dalam bergaul tapi aku nggak pernah nge-judge apapun aktivitas
orang, apalagi ngecap buruk dan memandang rendah sama cewe clubbing.
Dia ke
Dragonfly sama Kaka-nya. Kaka bukan Kakak. Nah dalam cerita ini, Kaka-nya itu
akan menjadi twist yang hebat. Keep calm and keep reading. \jnny/
No comments:
Post a Comment